Senin, 14 November 2016

hadits menyebarkan salam


Hadits salam
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، أَخْبَرَنَا مَخْلَدٌ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ:
أَخْبَرَنِي زِيَادٌ، أَنَّهُ سَمِعَ ثَابِتًا، مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدٍ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي، وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ، وَالقَلِيلُ عَلَى الكَثِيرِ

Artinya:
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salam telah mengabarkan kepada kami Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa dia mendengar Tsabit bekas budak Abdurrahman bin Zaid, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya orang yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang banyak."
   
 MENYEBARLUASKAN SALAM
2.3.1   TERJEMAHAN HADIS:
عن عبدالله بن سلام قال:قال رسولله رسول الله صلى الله عليه وسلم: ياايهاالناس,: افشوالسلام وصلواالارحام واطعمواالطعام وصلوابااليل واناس نيام تدخلوالجنة بسلام. (أخرجه الترمذى وصححه)
 
 “Dari Abdullah bin Salam ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW; “Hai manusia, siarkanlah salam dan hubungan keluarga-keluarga dan berilah makan dan shalatlah pada malam ketika manusia tidur, niscaya kamu masuk syurga dengan sejahtera.
(Dikeluarkan oleh Tirmidzi dan ia shahihkannya)

2.3.2        PENJELASAN HADIS:
     Hadits tersebut mengandung beberapa pokok bahasan, yaitu:
a.             Menyebarkan salam
Salam merupakan salah satu identitas seorang muslim untuk saling mendoakan antara sesama muslim setiap kali bertemu. Mengucapkan salam menurut kesepakatan ulama, hukumnya adalah sunat mu’akkad. Firman Allah SWT di dalam Al-Quran:

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا.
Artinya:
“Apabila ada orang memberi hormat (salam) kepada kamu,balaslah hormat (salamnya) itu dengan cara yang lebih baik, atau balas penghormatan itu (serupa dengan penghormatannya). Sesungguhnya Tuhan itu menghitung segala sesuatu.  (Q.S. An-Nisa’: 86)
Mengucapkan salam tidak hanya disunnahkan ketika berjumpa dengan orang yang dikenal sahaja, tetapi juga ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenali. Sebagaimana dinyatakan di dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
Artinya:
“Abdullah Ibn Umar berkata, bahwa seorang laki-laki telah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Islam seperti apakah yang paling baik? Nabi menjawab, “Memberi makan dan mengucapkan salam, baik kepada yang kamu kenal maupun kepada orang yang tidak kamu kenal." (H.R. Bukhari dan Muslim)
            Dalam hadis lain juga diterangkan tentan sesiapa yang pertama kali harus mengucapkan salam, yaitu orang yang di dalam kenderaan kepada yangberjalankaki, orang yang berjalan kepada yang duduk, kelompok yang sedikit kepada yang ramai. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis:
عن عبدالله بن عمر رضي الله عنه أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم: أي الاسلام خير؟ قال: تطعم اطعام وتقرءالسلام على من عرفت ومن لم تعرف
(رواه البخارى ومسلم)
Artinya: “Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, orang yang berkenderaan memberi salam kepada yang berjalan, dan berjalan memberi salam kepada orang yang duduk, dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada yang banyak.” (H.R.Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Bukhari: “dan yang kecil memberi salam kepada yang besar.”
          Salam juga disunnahkan diucapkan dalam berbagai situasi, misalnya ketika hendak masuk ke rumah orang lain. Sebagaimana fiman Allah SWT:

فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتً۬ا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةً۬ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَـٰرَڪَةً۬ طَيِّبَةً۬‌ۚ ڪَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَڪُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ لَعَلَّڪُمۡ تَعۡقِلُونَ

Artinya: “Maka apabila kamu memasuki [suatu rumah dari] rumah-rumah [ini] hendaklah kamu memberi salam kepada [penghuninya yang berarti memberi salam] kepada dirimu sendiri, salam yang ditetap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar